Wednesday, October 5, 2016

PRINSIP DESIGN BUAT SABLON

Wah dengan kata sablon sudah barang tentu kita akan berfikir tentang proses produksi konveksi atau spanduk. Tapi tidak. Secara luas kegiatan sablon itu terdapat pada berbagai barang produksi. Seperti spanduk, undangan, papan nama, umbul-umbul, baju, kaos olahraga, seragam, bahkan sampai ke kertas juga.

Lalu apa kaitannya dengan Desainer Grafis….?

Dalam pekerjaan sablon akan dikenal istilah mal atau bidang kertas yang berisi apa yang nanti akan disablonkan entah itu kumpulan gambar atau tulisan. Biasanya dibuat mal nya telebih dahulu. Lalu mal tersebut diprint dan dilubangi pada sehingga untuk pemberian warna pada objek sablon nanti dapat akuran dan baik. Biasnya disini dikenal istilah cocol (bahasa melayu dan jawa). Atau menggunakan cat semprot atau kompressor.

Jadi berawal pada fase pembuatan mal yaitu dengan menggunakan skill komputer atau tangan juga kalo mampu, lalu dilubangi agar media warna dapat menempel tepat pada objek sablon, setelah itu baru pada fase pemberian warna baik dengan menggunakan tinta sablon maupun dengan cat dan dapat juga dilakukan dengan menggunakan rakel (alat untuk meratakan warna pada tinta sablon) juga bisa menggunakan cat semprot atau cat tutul/cocol.

Teknik sederhana diatas digunakan oleh tukang sablon atau sabloner indonesia biasanya untuk membuat papan merek, spanduk, atau plang nama.

Sementara ada juga teknik lebih rumit lagi.

Pada pekerjaan yang membutuhkan keterampilan menyablon seperti pekerjaan menyablon untuk baju seragam sekolah atau membuat brosur formulir dikertas yang tidak bisa diprint, maka sablon merupakan alternatif paling murah selain digital printing. Sebab sablon lebih murah duitnya hehehehe…..




1. Untuk yang ini, sebelum dikerjakan maka terlebih dahulu kita harus membuat desainnya. Disetting istilahnya. Menggunakan komputer itu pasti karena akan lebih mudah dan akurat.


2. Apa yang akan didesain yang nantinya juga kan disablonkan di objek sablon (baju atau kertas atau kain) harus disesuaikan ukuran nya. Baik ukuran untuk huruf, gambar, bidang sablonan. Saya tekankan untuk menggunakan warna hitam, sebab dalam proses ini untuk pewarnaan nanti berada ditangan tukang sablon, sebagai desainer kita hanya bisa mencetak dengan printer dengan warna hitam saja.

3. setelah selesai tahap desain lakukan editting dengan memastikan bahwa semua file telah lengkap dan benar sesuai dengan objek yang menjadi media sablon tadi. Lalu di cetak dengan menggunakan printer. Saya rekomendasikan printernya adalah jenis laser tooner, sehingga hitam yang akan dihasilkan tidak luntur.

4. selnjutnya setelah printer selesai mencetak dengan menggunakan kertas maka kita akan memasuki fase lain. Yaitu pembuatan film sablon. Master yang telah diprint nanti akan dibasuh dengan sejenis minyak khusus sehingga akan seperti kertas kalkir (bisa juga ngeprint dengan kertas kalkir langsung). Lalu akan dibuat diatas screen yang berupa kain tipis berpori rapat yang nanti akan menjadi tempat dimana objek sablonan dapat mencetak nya dengan menggunakan tinta sablon pada kain atau kertas atau mika atau fiber atau plastik sekalipun.

5. etelah itu tukang sablon yang punya wewenang untuk mengatur warnanya, sebab disini tidak istilah gradient atau warna baur. Semua warna tunggal dan baiknya ada koordinasi antar desainer dengan tukang sablonnya sehingga apa yang di buat desainnya dengan menggunakan komputer dapat sesuai dengan hasil sablonan.


Hal yang perlu saya tambahkan disini adalah sebagai berikut :
1. untuk pembuatan film sablonan sebaiknya semua objek memiliki tingkat ketebalan diatas 0, 5pt. sebab jika terlalu tipis nanti tidak dapt tercetak sempurna pada screen yang menjadi film utama sablonan tadi.
2. gunakan warna baku atau warna tunggal saja untu setiap objek karena tidak dapat dilakukan gradienisasi dalam pengerjaan dengan teknik sablon
3. sebaiknya menggunakan vektor. Jangan menggunakan file berjenis JPEG atau baku lainnya

artikel ini saya tulis utamanya buat para desainer yang terlibat langsung dengan pekerjaan sablon seperti desain untuk konveksi dll. Semoga brmanfaat……

No comments:

Post a Comment